Amankah tetap menyusui saat ibu perlu konsumsi obat ?

Dalam praktik sehari-hari, ibu menyusui kadang perlu konsumsi obat. Pertanyaan yang muncul apakah obat ini akan mempengaruhi (berbahaya bagi) bayi atau mengurangi produksi ASI ?

Umumnya hanya sekitar 1% dari dosis obat ibu yang akan sampai ke bayi melalui ASI. Hanya terdapat sejumlah kecil obat yang benar-benar dilarang dikonsumsi selama menyusui. Obat -obat ini mungkin mempunyai pengaruh buruk pada bayi atau mempengaruhi produksi ASI. Bagi ibu menyusui, sebaiknya konsultasi ke dokter sebelum minum obat.

(Baca Juga :  Mengapa ASI Eksklusif Sangat Dianjurkan pada Usia di Bawah 6 Bulan )

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum ibu memutuskan mengonsumsi obat:

  1. Konsumsi herbal dan jamu tidak dianjurkan.
  2. Apakah ibu benar-benar memerlukan obat ? Seberapa efektif obat itu ? Dapatkah obat tersebut ditunda setelah selesai menyusui ? Apakah dosisnya tidak berlebihan ? Dan obat yang dipilih harus yang paling aman.
  3. Mengupayakan dulu penanganan yang tidak menggunakan obat, misalnya pemberian kompres hangat daripada menggunakan obat antipiretik ; menghindari alergen daripada menggunakan obat antihistamin ; makan makanan yang mengandung banyak serat dan minum banyak daripada menggunakan obat laksatif.
  4. Jika harus konsumsi obat, pilih dosis minimal yang masih efektif. Pilih cara pemberian obat lokal. Minum obat segera setelah menyusui untuk mengurangi konsentrasi dalam air susu.
  5. Untuk sementara menghentikan ASI bila ibu memerlukan obat-obatan yang mempunyai pengaruh kurang baik pada bayi, dengan sebelumnya ibu memerah ASI untuk diberikan selama ibu mendapatkan obat tersebut.
  6. Faktor obat (berat molekul obat, makin besar BM, tidak dapat melalui ASI), faktor ibu (kesehatan ibu, gangguan ginjal atau hati), faktor bayi ( bayi cukup bulan atau prematur, bayi kecil)

Kita dapat melihat efek obat terhadap bayi yang menyusui dan efek terhadap produksi ASI di LactMed® (http://toxnet.nlm.nih.gov/cgi-bin/sis/htmlgen?LACT) secara gratis.  Contoh efek beberapa obat sebagai berikut:

  1. Parasetamol (asetaminofen)

Efek terhadap bayi menyusui: dilaporkan menyebabkan bercak kemerahan di tungkai atas dan di muka.

Efek terdapat produksi ASI : tidak ditemukan informasi

  1. Difenhidramin

Efek terhadap bayi: dilaporkan kolik (10%) dan mengantuk (1 dari 6 bayi)

Efek terhadap prroduksiASI: belum diteliti

(Baca Juga :  10 langkah menuju keberhasilan menyusui )

  1. Kodein

Efek terhadap bayi: bradikardi, mengantuk,

Efek terhadap produksi ASI: meningkatkan kadar prolactin tetapi tidak berefek terhadap kemampuan menyusui  jika Ibu sudah dapat menyusui dengan baik

  1. Pseudoefedrin

Efek terhadap bayi: rewel

Efek terhadap produksi ASI: menurun setelah  24 jam pemberian pseudoefedrin 60 mg oral

  1. Ibuprofen

Tidak didapat efek samping terhadap bayi

Selama ibu menyusui minum obat, hal-hal yang perlu diperhatikan apakah ada reaksi yang kurang baik yang terjadi ada bayi, misalnya reaksi alergi berupa ruam – ruam kemerahan di pipi atau badan, diare, mengantuk, perubahan pola menyusu, perubahan pola tidur, tingkat kesadaran, dan lain-lain.

 

Sumber:

  1. Suradi R. Pemberian obat bagi ibu yang menyusui. Dalam: Suradi R, Hegar B, Partiwi IGAN, Marzuki ANS, Ananta Y, penyunting. Indonesi Menyusui. Badan Penerbit IDAI; 2010
  2. Drugs and lactation database (LactMed). Diunduh dari: http://toxnet.nlm.nih.gov/cgi-bin/sis/htmlgen?LACT

 

Penulis : Dr. Eveline P.N. Sp.A

Review : Dr. Mulya Rahma Karyanti, Sp.A(K). M. Sc

Ikatan Dokter Anak Indonesia

Artikel lainnya :

Air Susu Ibu bagi Bayi Prematur

Air Susu Ibu dan Hak Bayi

Air Susu Ibu dan Ikterus

Silahkan bagikan artikel ini jika menurut anda bermanfaat bagi oranglain.