Vaksin pada masa remaja
Imunisasi HPV, pencegahan kanker mulut rahim yang diberikan pertama kali pada usia remaja awal, sebagai persiapan menuju masa dewasa dan kehamilan. Vaksin HPV diberikan sejak anak berusia 10 tahun, dapat diberikan hingga anak berusia 26 tahun. Vaksin ini bertujuan untuk mencegah kanker leher rahim. Kejadian kanker serviks di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan kanker payudara. Terdapat dua jenis vaksin HPV. Pertama, vaksin HPV bivalen (tipe 16 dan 18), yang diberikan pada 0, 1, dan 6 bulan. Kedua, vaksin HPV kuadrivalen (tipe 6, 11, 16, dan 18) diberikan pada 0, 2, dan 6 bulan, Pada masa remaja pertengahan, imunisasi diberikan pada remaja yang tidak mendapat imunisasi lengkap sebelumnya, misalnya imunisasi hepatitis B, polio, MMR, varisela, hepatitis A, pnumokokus polisakarida, serta vaksin untuk remaja tertentu yang berisiko tinggi. Demikian juga, pada masa remaja akhir, semua jenis vaksin sudah harus dilengkapi pemberiannya. Imunisasi juga penting diberikan pada lansia untuk mengurangi terjadinya penyakit, khususnya influenza dan bakteri pneumokokus.
Berikut rancangan imunisasi menurut WHO (Gambar 1) termasuk catch up, jadwal imunisasi Departemen Kesehatan (Gambar 2) dan Jadwal imunisasi anjuran Ikatan Dokter Anak Indonesia (Gambar 3). Apabila status imunisasi pasien tidak diketahui, maka dianggap belum pernah diimunisasi dan harus diimunisasi sesuai jadwal.
Klik di sini untuk melihat bagian 1
Klik di sini untuk melihat bagian 2
Klik di sini untuk melihat bagian 3
Penulis: Kusnandi Rusmil (Ikatan Dokter Anak Indonesia)
Catatan: Artikel pernah dimuat di harian Kompas, kolom klasika, tanggal 3 Mei 2015