Hidung tersumbat merupakan masalah utama yang terjadi saat si Kecil terserang batuk pilek. Jangankan beraktivitas, ketika bernapas pun si Kecil akan mengalami kesulitan. Akibatnya istirahat si Kecil pun terganggu, asupan makan dan minum menjadi berkurang, sehingga si Kecil akan sering rewel karena sakitnya bertambah parah. Kini telah beredar luas di media sosial video tentang tindakan cuci hidung untuk si Kecil yang tersumbat hidungnya karena pilek. Ada beragam usia anak pada video tindakan cuci hidung yang beredar luas di media sosial mulai dari cuci hidung untuk bayi, cuci hidung balita, hingga cuci hidung pada dewasa. Alat yang digunakan pun beragam mulai dari suntikan yang diisi cairan salin (cairan infus isotonik atau hipertonik) hingga alat semprot khusus cuci hidung. Intinya sama membantu membersihkan segala sumbatan lendir dan kotoran dari dalam hidung. Melihat fenomena ini, mulai bermunculan pertanyaan amankah tindakan cuci hidung ini? Bagaimana tindakan cuci hidung yang direkomendasikan oleh dokter?
Tindakan irigasi nasal, yang lebih dikenal dengan tindakan cuci hidung, merupakan tindakan yang aman dilakukan oleh orang tua kepada si Kecil asalkan sesuai dengan petunjuk dokter. Awalnya tindakan ini direkomendasikan oleh dokter Telinga Hidung Tenggorok (THT) atau dokter anak kepada pasien-pasien dengan keluhan hidung tersumbat seperti selesma, rinosinusitis akut, rinitis alergi, dan rinosinusitis kronik. Tindakan dilakukan dengan menyemprotkan cairan steril (biasanya cairan infus) dengan alat penyemprot khusus atau alat suntik ke dalam salah satu lubang hidung kemudian akan diikuti mengalirnya air bekas cucian dari lubang hidung yang berlawanan. Terlihat menarik, mudah dilakukan, dan praktis untuk mengatasi hidung tersumbat.
(Baca juga: TIPS PENGHINDARAN PENCETUS ALERGI)
Tindakan cuci hidung yang berasal dari tradisi kedokteran Ayurveda ini mulai diadopsi oleh ilmu kedokteran barat pada awal abad ke-19. Tindakan cuci hidung ini manfaatnya telah diketahui secara medis untuk mengobati selesma dan rinosinusitis akut, mengurangi gejala penyakit, dan mengurangi penggunaan obat-obatan pada pasien penyakit rinosinusitis kronik dan rinitis alergi. Tindakan ini dapat sebagai terapi tunggal maupun sebagai terapi pelengkap dalam kasus-kasus penyakit tersebut.
Bersumber dari jurnal kedokteran International Journal of Environmental Research and Public Health, tindakan cuci hidung berperan dengan melunakkan dan mengalirkan lapisan lendir pada rongga hidung. Mediator-mediator penyebab reaksi peradangan atau reaksi alergi seperti prostaglandin dan leukotrien juga dibuang selama tindakan ini. Maka tak heran jika gejala alergi atau gejala selesma dapat jauh lebih berkurang. Dengan dialirkannya cairan salin di rongga hidung, produksi cairan dan kelembaban rongga hidung muah terkendali sehingga berkumpulnya kuman bakteri dapat dicegah. Kandungan ion-ion dalam cairan pembersih juga memberi manfaat tersendiri seperti membantu perbaikan sel selama proses radang, mencegah kerusakan sel, menurukan kekentalan dahak, dan mengurangi kematian sel epitel.
(Baca juga: WASPADA FLU DAN FLU BURUNG)
Keamanan dan efek samping
Secara umum tindakan cuci hidung dapat dikatakan aman dan dengan efek samping yang minimal. Efek samping lebih sering dialami orang dewasa dibanding anak-anak diantaranya iritasi hidung, rasa tidak nyaman di dalam hidung, nyeri telinga, dan berkumpulnya cairan di dalam rongga sinus sekitar hidung. Meskipun efek samping tindakan ini sangat kecil, beberapa hal tetap memerlukan perhatian khusus seperti temperatur cairan pencuci yang digunakan, kebersihan dan higiene cairan pencuci, serta kebersihan dan higiene peralatan yang dipergunakan. Untuk mengatasi risiko kontaminasi kuman pada peralatan dapat terjadi dan hal ini dapat diatasi dengan mencuci setiap peralatan yang digunakan dengan air sabun, mengganti peralatan yang digunakan seminggu sekali, hingga menggunakan botol semprot sekali pakai.
Kasus |
Manfaat |
Selesma |
Mengurangi gejala selesma Mencegah perburukan gejala Mencegah terkena kembali selesma dalam waktu dekat Mengurangi penggunaan obat-obat dekongestan, mukolitik, dan antibiotik Memperpendek lama sakit |
Rinosinusitis kronik |
Mengoptimalkan efek obat kortikosteroid dalam mengontrol gejala Memperbaiki bersihan mukosa hidung Mengurangi gejala hidung tersumbat Meningkatkan tajam indera penghidu Meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas anak |
Rinitis Alergi |
Mengurangi dan mencegahkekambuhan gejala Mengurangi penggunaan obat-obat pengendali gejala (antihistamin, kortikosteroid hirupan) Memperbaiki bersihan mukosa dalam hidung Mengurangi gejala hidung tersumbat, sering bersin, hidung gatal, produksi ingus berlebih |
Sebagai penutup, tindakan cuci hidung aman dan memberikan manfaat yang baik bagi si Kecil kala mengalami hidung tersumbat akibat selesma, rinosinusitis akut, rinitis alergi, dan rinosinusitis kronik. Hal yang tidak boleh dilupakan bagi orang tua adalah tindakan cuci tangan, kebersihan baik dari cairan pencuci maupun peralatan yang digunakan, serta perlunya nasihat dokter agar manfaat baik dari tindakan cuci hidung diperoleh si Kecil.
Penulis: dr. Dimas Dwi Saputro, Sp.A
Reviewer: Dr. Darmawan Budi Setyanto, Sp.A(K)
Ikatan Dokter Anak Indonesia
Rujukan:
Principi N, Esposito S. Nasal irrigation: An Imprecisely Defined Medical Procedure. Int.J.Environ.Res.Public Health.2017.14:516.
Sumber gambar. 1: https://www.youtube.com/watch?v=4f6WOib_pnw
Sumber gambar. 2: https://www.youtube.com/watch?v=cggc7xot4zY
Artikel lainnya :