Hipertensi Pada Anak

Apakah seorang anak dapat mempunyai tekanan darah tinggi atau hipertensi?

Pertanyaan tersebut sering kita dengar dalam percakapan sehari hari. Hal ini menunjukkan bahwa dalam benak seorang awam, tekanan darah tinggi atau hipertensi hanya dapat dialami oleh orang dewasa. Hipertensi pada anak dan remaja merupakan masalah kesehatan yang bermakna, bukan saja karena angka kejadiannya yang meningkat, namun morbiditas dan mortalitas yang diakibatkannya juga makin substansial. Secara umum, kejadian hipertensi pada anak berkisar 1-2%, bahkan sebuah penelitian di Amerika Serikat terhadap 5100 anak sekolah mendapatkan kejadian hipertensi sebesar 4,5%. Peningkatan angka kejadian hipertensi pada anak dan remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain peningkatan kejadian obesitas/kegemukan pada anak dan perubahan gaya hidup, seperti anak kurang beraktivitas, terlalu banyak bermain gadget atau menonton televisi, asupan makanan yang tinggi kalori, tinggi garam, serta minuman yang mengandung alkohol dan kafein, kebiasaan merokok, stres mental, dan kurang tidur. Anak derngan hipertensi mempunyai risiko hampir 4 kali lebih besar untuk menderita hipertensi pada masa dewasa dibandingkan anak normal. Hipetensi pada anak memberikan dampak pada kesehatan kardiovaskular pada masa dewasa, karena pengerasan pembuluh darah (aterosklerosis) telah berlangsung sejak masa anak.

Faktor-faktor yang memengaruhi tekanan darah anak

Tekanan darah dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan ukuran/massa otot tubuh. Dalam keadaan normal, makin tua seorang anak, makin tinggi tekanan darahnya; tekanan darah anak lelaki lebih tinggi dibandingkan tekanan darah anak perempuan seusianya, dan makin banyak massa otot seorang anak maka makin tinggi tekanan darahnya. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka batasan tekanan darah normal pada anak, berbeda-beda untuk setiap kelompok umur, jenis kelamin, dan tinggi badan anak. Hal ini berbeda dengan dewasa yang menggunakan satu batasan tekanan darah normal untuk semua umur, jenis kelamin, dan ukuran tubuh. Di samping itu, tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, stres (misalnya anak menangis), dan rangsangan yang lain. Oleh karena itu pengukuran tekanan darah memerlukan kondisi anak yang tenang, dilakukan di dalam ruang yang menyenangkan anak, setelah anak beristirahat sejenak.

Apakah penyebab hipertensi pada anak?

Ditinjau dari penyebabnya, hipertensi pada anak dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyakit tertentu dan hipertensi yang tidak disebabkan oleh penyakit, yang dikenal sebagai hipertensi primer/esensial. Pada anak kecil dan pra-remaja sebagian besar merupakan hipertensi yang disebabkan oleh penyakit; penyakit ginjal dan pembuluh darah ginjal merupakan penyebab tersering, contohnya seperti peradangan ginjal, infeksi ginjal kronik, penyumbatan aliran urin, batu ginjal, kelainan kongenital saluran kemih, penyempitan pembuluh darah ginjal, dan sebagainya. Hipertensi primer atau esensial lebih sering ditemukan pada remaja, meliputi 85-90% kasus. Hipertensi primer sangat jarang ditemukan pada anak berusia kurang dari 10 tahun. Faktor risiko yang dikaitkan dengan terjadinya hipertensi esensial adalah riwayat hipertensi dalam keluarga dan kegemukan/obesitas.

Apa gejala dan tanda anak yang mengalami hipertensi?

Pada bayi baru lahir, hipertensi dapat memberikan gejala sesak napas, berkeringat, gelisah, pucat/sianosis, muntah, dan kejang. Pada anak yang lebih besar, gejala dan tanda berikut ini perlu dipikirkan kemungkinan hipertensi: rasa lelah, kejang, penurunan kesadaran, sakit kepala, mendadak penglihatan kabur, mual, perdarahan hidung (mimisan), nyeri dada, kenaikan berat badan yang tidak adekuat, perawakan pendek, dan kelumpuhan otot.

Bagaimana mengenal dini peningkatan tekanan darah pada seorang anak?

 Idealnya setiap anak yang berusia 3 tahun atau lebih menjalani pemeriksaan tekanan darah, setidaknya setahun sekali, seperti halnya pengukuran berat dan tinggi badan yang perlu dilakukan pada setiap anak secara regular. Pada anak-anak dengan riwayat lahir prematur, berat lahir kurang dari 2500 gram, atau riwayat dirawat di ruang perawatan intensif/ICU, memerlukan pemeriksaan tekanan darah lebih dini. Pada setiap anak yang memberikan gejala dan tanda seperti disebutkan di atas perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah.

Penulis: Partini Pudjiastuti Trihono

Ikatan Dokter Anak Indonesia

 

Silahkan bagikan artikel ini jika menurut anda bermanfaat bagi oranglain.