HUT Ikatan Dokter Anak Indonesia ke-61 & Pencanangan Gerakan Duta 1000 Hari Pertama Kehidupan

Jakarta, 14 Juni 2015 - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada hari ini memperingati hari ulang tahun ke-61. Bersamaan dengan peringatan hari ulang tahun ini, dicanangkan Gerakan Duta 1000 Hari Pertama Kehidupan. Gerakan yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan ini menjamin dilakukannya pendidikan gizi yang benar untuk meningkatkan kualitas asuhan gizi ibu dan anak, sehingga diharapkan terjadi percepatan peningkatan perbaikan gizi nasional.


IMG-20150614-WA0003

Ikatan Dokter Anak Indonesia adalah satu-satunya organisasi profesi dokter spesialis anak Indonesia yang bernaung di bawah Ikatan Dokter Indonesia. Sejak cikal bakalnya terbentuk pada tanggal 14 Juni 1954, IDAI telah melaksanakan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk ikut serta meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan anak, mengembangkan ilmu kesehatan anak, dan meningkatkan kesejahteraan anggota. Saat ini IDAI memiliki 3.342 anggota yang tersebar di 21 cabang.

 

Asuh, Asih, Asah Perlu Berlangsung Simultan Dan Melibatkan Semua Pihak

Anak dapat bertumbuh dan berkembang optimal sesuai potensi genetiknya apabila kebutuhan asuh, asih, asah terpenuhi sejak konsepsi hingga akhir masa remaja. Di tengah berbagai isu permasalahan terkait kesehatan dan kesejahteraan anak, penting untuk tetap mengingat kebutuhan dasar tumbuh kembang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat berdiri sendiri. Bayi dan anak memerlukan pemberian nutrisi sesuai kebutuhan, imunisasi lengkap sesuai jadwal, stimulasi perkembangan, deteksi dini, pelayanan kesehatan, yang diberikan dalam lingkungan mikro, mini, meso, makro yang penuh kasih sayang agar tercipta rasa aman dan terlindungi. Selayaknyalah kebutuhan ini dipenuhi tidak hanya oleh orangtua dan dokter spesialis anak, namun juga pemerintah dan segenap lapisan masyarakat. Kejadian stunting, wasting, gizi lebih, anemia defisiensi besi, pelanggaran hak anak, kurangnya perlindungan anak, merupakan petunjuk perlunya masyarakat Indonesia mengingat kembali pentingnya tanggung jawab semua pihak untuk bekerja sama mengusahakan tumbuh kembang anak secara optimal demi generasi bangsa yang berkualitas.

 

Seribu Hari Pertama Kehidupan Anak Indonesia Menentukan Masa Depan Bangsa

Setiap tahapan tumbuh kembang anak menjadi bagian penting yang menentukan kualitas manusia dewasa di kemudian hari. Seribu hari pertama kehidupan, yaitu sejak konsepsi hingga genap usia 2 tahun, mencakup tahapan embrio hingga akhir masa bayi. Dalam seribu hari pertama kehidupan seorang anak, tidak hanya terjadi pertumbuhan fisik yang pesat namun juga terjadi periode kritis pertumbuhan dan perkembangan otak. Kelalaian menyediakan kebutuhan dasar anak pada masa ini akan menyebabkan dampak merugikan di kemudian hari.

Masalah nutrisi dalam seribu hari pertama di antaranya meliputi bayi berat lahir rendah, masalah menyusui, Kurang Energi Protein (KEP), stunting - nutritional short stature, serta kekurangan vitamin dan mineral esensial. Apabila tidak ditangani dengan benar, dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang menetap, meningkatkan risiko terjadinya non-communicable diseases, serta masalah belajar dan masalah perilaku yang akan menurunkan potensi kemampuan dan produktifitas di masa dewasa.

Dengan demikian diperlukan upaya bersama untuk mencegah terjadinya dampak buruk masalah nutrisi dan mempercepat peningkatan perbaikan gizi nasional. Upaya yang saat ini dilakukan adalah dengan menciptakan sistem pendampingan yang bertujuan meningkatkan kesuksesan pemberian ASI eksklusif dan ASI sampai usia 2 tahun, pemberian nutrisi lengkap dan seimbang sesuai kebutuhan bayi dan anak, imunisasi lengkap sesuai jadwal, stimulasi dan deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan, serta pencegahan penyakit infeksi dalam masyarakat.

Melalui momentum HUT IDAI ke-61 ini, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mencanangkan Gerakan Duta 1000 Hari Pertama Kehidupan sebagai komitmen bersama berbagai pemangku kepentingan untuk peningkatan percepatan perbaikan gizi nasional. Komitmen bersama ini diharapkan mampu memperbarui pemahaman mengenai pentingnya gizi ibu dan anak pada seribu hari pertama kehidupan serta mendorong perubahan masyarakat terkait pemenuhan kebutuhan gizi ke arah yang lebih baik. Kegiatan ini terlaksana atas kerja sama antara Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan IDAI, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU), serta beberapa organisasi profesi dan mitra lainnya.

 

Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia
Jl. Salemba I No.5
Jakarta Pusat 10430
(021) 3148610
http://idai.or.id/
Facebook: Ikatan Dokter Anak Indonesia

Instagram : idai_ig

Twitter: @idai_tweets