Mempertimbangkan:
- Informasi dari berbagai media cetak dan elektronik tentang susu dan produk makanan yang mengandung susu bermelamin berasal dari China.
- Besarnya masalah kesehatan pada anak yang dihubungkan dengan mengonsumsi susu yang mengandung melamin.
- Susu yang diproduksi di China juga diekspor ke berbagai negara.
- Kemungkinan masuknya susu dan produk makanan yang mengandung susu bermelamin ke Indonesia baik secara legal maupun illegal.
Memperhatikan:
- Selain ASI, susu formula merupakan satu-satunya makanan bayi berusia di bawah 6 bulan.
- Susu dan produk makanan mengandung susu juga dikonsumsi oleh bayi berusia di atas 6 bulan, anak, dan remaja.
- Cukup banyak produk makanan yang berasal dari China masuk ke Indonesia.
- Infomasi tentang keracunan melamin pada manusia baru pertama kali dilaporkan.
maka Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merasa perlu memberikan pandangan umum dan kajian ilmiah kepada anggotanya sebagai panduan dalam memberikan informasi kepada masyarakat, yaitu :
- Pandangan umum tentang susu dan produk makanan yang mengandung susu bermelamin
- Susu formula yang terdaftar resmi di Badan POM dan beredar di Indonesia tidak ada yang berasal dari China.
- Susu formula dan produk makanan yang mengandung susu yang diproduksi di Indonesia aman untuk dikonsumsi.
- Badan POM dan seluruh Balai Besar/Balai POM telah melakukan pemeriksaan di sarana distribusi pengedar dan pengecer di seluruh Indonesia untuk diamankan. Ada 19 produk makanan yang mengandung susu yang berasal dari China ditarik dari pasaran di wilayah Indonesia oleh Badan POM (meskipun belum tentu mengandung melamin) untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut (daftar nama produk terlampir).
- Ada 13 produk makanan yang mengandung susu bermelamin yang diumumkan oleh Agri-Food and Veterinary Authority (AVA) Singapore (daftar nama produk terlampir).
- Saat ini belum ada laporan tentang masalah kesehatan pada bayi atau anak di Indonesia sebagai akibat mengonsumsi susu atau produk makanan yang mengandung susu bermelamin.
- Kajian ilmiah tentang pengaruh melamin terhadap kesehatan anak
- Melamin adalah bahan kimia organik yang banyak digunakan sebagai bahan pembuat plastik, pupuk (fertilizer), dan cleaning product sehingga bukan merupakan bagian dari makanan. Oleh karena itu tidak diperbolehkan ada di dalam makanan.
- Pada awalnya melamin dipakai untuk meninggikan kadar nitrogen non protein untuk makanan ternak, tetapi karena pada pengamatan selanjutnya menimbulkan efek negatif, maka tidak diberikan lagi. Melamin merupakan nitrogen non-protein yang relatif berharga murah.
- Kadar protein merupakan salah satu syarat untuk menentukan kualitas susu. Pemeriksaan yang lazim dilakukan untuk mengukur kadar protein susu adalah dengan menentukan jumlah nitrogen dikali 6,38 (cara Kjeldhal dan Dumas). Sumber nitrogen susu berasal dari protein sejati dan nitrogen non protein. Penambahan melamin (nitrogen non protein) pada susu di bawah standar atau diencerkan akan menghasilkan nilai protein semu, sehingga penambahan melamin seolah-olah meningkatkan kadar protein.
- Pada penelitian hewan (kucing) yang diberikan makanan mengandung melamin atau asam sianurat secara sendiri-sendiri tidak memperlihatkan efek samping pada ginjal. Melamin saja tidak menyebabkan efek toksik akut tetapi pada pemakaian jangka lama dapat menyebabkan karsinoma kandung kemih. Pemberian melamin dan asam sianurat secara bersama-sama akan menyebabkan pembentukan kristal di tubulus ginjal yang dapat menyebabkan batu saluran kemih dan gagal ginjal akut.
- Pada tanggal 21 September 2008, untuk pertama kali dilaporkan kasus batu ginjal pada 40.000 anak (manusia) di China dan tiga di antaranya meninggal dunia yang penyebabnya dihubungkan dengan konsumsi susu bubuk formula yang mengandung melamin, dan lebih dari 80% anak tersebut berusia di bawah 2 tahun.
- Gejala klinis keracunan melamin sesuai dengan gejala batu saluran kemih, yaitu:
- Menangis yang tidak dapat diterangkan sebabnya terutama saat berkemih.
- Hematuria makroskopik dan mikroskopik.
- Gagal ginjal akut obstruktif (oliguria atau anuria).
- Keluar batu saat berkemih.
- Hipertensi, edema, dan nyeri ketok di daerah sudut kostovertebra.
- Kriteria diagnostik:
- Riwayat mengonsumsi susu dan produk makanan yang mengandung susu bermelamin.
- Mengalami satu atau lebih gejala klinis di atas.
- Uji laboratorium :
- Urinalisis rutin : hematuria makroskopik dan mikroskopik, pada sedimen terdapat kristal sianurat.
- Fungsi ginjal abnormal, rasio kalsium/kreatinin urin umumnya normal.
- Morfologi sel darah merah urin normal (bukan hematuria glomerular).
- Uji hormon paratiroid umumnya normal.
- Untuk mendeteksi batu saluran kemih dilakukan pemeriksaan radiologis: USG, BNO-IVP, atau jika perlu CT-scan, radionuklir
- Tata laksana :
- Segera hentikan konsumsi susu dan produk makanan yang mengandung susu bermelamin.
- Bila tidak ada gejala klinis seperti tersebut di atas, pasien cukup rawat jalan dan dipantau terhadap kemungkinan adanya batu saluran kemih.
- Bila terdapat gejala klinis seperti tersebut di atas, pasien dirawat inap dan lakukan prosedur di bawah ini :
- Tata laksana medis :
- Hidrasi untuk mempertahankan diuresis yang cukup.
- Pemberian cairan peroral, pipa nasogastrik, atau infus sambil mengoreksi gangguan keseimbangan air, elektrolit dan asam basa.
- Diuretik.
- Alkalinisasi urin untuk meningkatkan kelarutan melamin dan asam sianurat.
- Pemeriksaan berkala urin rutin, kimia darah, fungsi ginjal, dan USG.
- Tata laksana gagal ginjal akut :
- Prioritas pada pasien dengan hiperkalemia, hiperfosfatemia, hipokalsemia, hipo dan hipernatremia.
- Jika perlu dilakukan dialisis (hemodialisis atau dialisis peritonal).
- Jika perlu dilakukan tindakan bedah untuk menghilangkan obstruksi.
- Pemantauan
- Pada umumnya dengan hilangnya obstruksi, keadaan umum, fungsi ginjal, dan berkemih akan kembali normal.
- Jika perlu lakukan pemeriksaan urin rutin, fungsi ginjal, USG, dan BNO IVP.
- Tata laksana medis :
Himbauan IDAI
- Oleh karena sulit melakukan uji pada semua produk makanan, sebaiknya masyarakat diimbau untuk lebih selektif dalam memilih produk makanan.
- Sebaiknya memilih produk makanan yang terregistrasi di Badan POM yang telah diberi tanda kode ML (untuk makanan yang diproduksi di luar negeri) dan MD (untuk makanan yang diproduksi di dalam negeri). Produk yang tidak berlabel MD/ML berarti produk ilegal.
- Masyarakat diimbau untuk tidak mengkonsumsi produk makanan yang mengandung susu yang berasal dari China sampai ada penjelasan dari Badan POM.
- Sebaiknya anggota IDAI dan orangtua memahami nama produk makanan yang terkontaminasi dengan melamin dan asam sianurat.
- Orangtua diberi informasi tentang gejala klinis batu saluran kemih dan gagal ginjal akut.