Karena ketersediaannya sehari-hari, menyusui sering dianggap sebagai hal biasa. Padahal menyusui adalah suatu konsep besar bagian dari konsep penciptaan dan pemeliharaan alam semesta. Menyusui mempunyai peran fundamental pada peradaban dan kelanjutan sejahteranya alam semesta ini.
Manusia masuk dalam kelas mamalia dan ordo primata. Semua mamalia menyusui anaknya. Tidak ada satupun mamalia yang begitu lahir mampu makan minum di luar air susu ibu / spesiesnya. Namun hanya manusia yang tidak otomatis air susunya di produksi cukup dan siap diberikan kepada anaknya. Interaksi hormonal yang terjadi pada seseorang akan menentukan banyak tidaknya produksi air susu. Fakta ini menunjukan bahwa untuk suksesnya menyusui maka diperlukan persiapan.
Manusia adalah pemakan segala (omnivor), maka susunan alat cernanya berbeda dengan primata lainnya apalagi dengan mamalia lainnya. Air susu ibu juga bersifat spesies spesifik, artinya komposisi masing-masing air susu berbeda menurut spesiesnya.
Air susu ibu akan di produksi dengan adekuat apabila payudaranya sehat dan dipelihara. Selain fungsi untuk menyusui payudara juga mempunyai fungsi estetika, sehingga seorang ibu dituntut untuk dapat menyelaraskan kedua fungsi tersebut.
Memang ada beberapa kondisi yang menyebabkan manusia tidak mungkin menyusui, secara absolut, jika kelenjar susunya tidak tumbuh dan berkembang sehingga sama sekali tidak bisa memproduksi air susu atau pada keadaan sakit yang dapat membahayakan dirinya maupun bayinya.
Program persiapan ASI pranatal
Anatomi
a. Kelenjar Air Susu.
Kelenjar air susu bertanggung jawab untuk tersedianya air susu yang adekuat. Jumlah dan berkembangnya kelenjar air susu ini sangat di pengaruhi oleh proses tumbuh kembang di masa intra uterin maupun ekstra uterin.
Pemberian estrogen dosis tinggi atau testoteron pada kehamilan akan menghambat pembentukan kelenjar air susu janin sedangkan pemberian growth hormone akan meningkatkan jumlah dan besarnya kelenjar air susu janin yang di kandungan. Bahkan kehamilan dengan diabetes memberi risiko untuk terjadinya kanker payudara. Demikian pula janin perempuan yang dilahirkan dari ibu preeklampsia memberi risiko untuk terjadinya preeklampsia. Dengan demikian agar kelenjar air susu dapat berkembang dan tumbuh adekuat segala komplikasi kehamilan sedapat mungkin dicegah, karena berpotensi untuk terjadinya tumbuh dan kembang kelenjar payudara mengalami kelainan.
b. Puting susu
Puting susu yang inverted atau tertarik ke dalam akan memberi kendala dalam keberhasilan menyusui. Saat konseling pernikahan, seyogyanya calon pengantin mendapat konseling tetang menyusui dan ASI eksklusif dengan segala aspeknya, sehingga segera setelah menikah ada program untuk membuat puting susu menonjol.
c. Payudara
Selain berfungsi memproduksi ASI dan menjadi sarana pemberian ASI, payudara juga memiliki fungsi estetika, sehingga keindahannya harus dijaga. Wanita hamil seharusnya menjaga kebersihan, kelembutan dan kelembaban payudara dengan pelembab, minyak zaitun atau minyak kelapa dan sebagainya. Ibu-ibu hamil harus rutin melakukan senam payudara, menggunakan bra yang sesuai ukuran, menggunakannya dengan baik dan benar, sehingga betul-betul sebagai penyangga payudara, bukan hanya sebagai penutup puting susu. Melakukan usapan halus secara rutin yang tujuannya untuk merangsang kelenjar susu aktif laktogenesisnya.
Pemahamam dan motivasi
Pemahaman dan motivasi adalah kunci utama keberhasilan menyusui. Memahami bahwa menyusui adalah fitrah, air susu ibu adalah spesies spesifik, air susu ibu adalah yang terbaik. Air susu ibu tidak hanya berisi nutrisi tetapi juga materi pengatur pematangan saluran cerna bayi, materi berisi kode strategi menghadapi kehidupan dengan paparan terhadap zat kimia, mikroba dan racun yang ada pada makanan dan minuman.
Proses pembuatan dan pengeluaran air susu ibu di kendalikan oleh hormon maka pemahaman dan motivasi yang sangat tinggi bisa menjadi boomerang apabila tidak disertai strategi. Memberikan ASI Ekslusif membutuhkan stamina yang baik, oleh karenanya perlu dukungan keluarga dan lingkungan.
Pemahaman dan motivasi ini juga harus meliputi pengupayaan agar kehamilannya berjalan normal. Pada kehamilan dengan komplikasi maka pemberian ASI eksklusif menjadi relatif lebih sulit. Agar timbul pemahaman dan motivasi tinggi, sebaiknya pasangan atau lebih baik lagi jika keluarga diikutsertakan saat ibu mengikuti bimbingan ASI pranatal sehingga peran dan dukungan dalam mewujudkan pemberian ASI eksklusif menjadi utuh. Pada kelas ASI eksklusif sebaiknya disuluhkan juga tentang IMD dan rawat gabung.
Tujuh Kontak untuk keberhasilan menyusui
Keberhasilan menyusui selama 6 bulan secara eksklusif memerlukan minimal 7 kontak dengan tenaga kesehatan atau konselor laktasi. Bimbingan pengetahuan mengenai ASI sebelum proses kelahiran sebaiknya dilakukan paling sedikit 2 kali. Kunjungan pertama membahas dan mediskusikan keuntungan dan manajemen menyusui, sedangkan kunjungan kedua membahas lebih rinci mengenai proses menyusui dan apa yang dirasakan akan menjadi masalah nanti oleh ibu. Bekerja seringkali mencemaskan ibu tidak dapat memberi ASI eksklusif selama 6 bulan. Bimbingan sebelum kelahiran diperlukan untuk menghilangkan kecemasan ibu dan memberi pengetahuan yang nantinya diperlukan bila ibu kembali bekerja.
Setelah proses kelahiran, masih diperlukan sekitar 5 kali kontak dengan tenaga kesehatan. Kontak pertama dilakukan saat kelahiran terjadi yaitu dengan melakukan kontak kulit dini antara ibu dan bayi. Kontak ke dua setelah kelahiran dilakukan dalam 24 jam berupa bimbingan posisi menyusui baik dalam keadaan tidur/duduk (disesuaikan dengan kondisi ibu) dan membantu ibu melekatan mulut bayi pada payudara dengan baik . Kontak berikutnya dilakukan dalam 1 minggu kelahiran untuk menemukan berbagai kesulitan dan memberi dukungan pada ibu untuk tetap menyusui. Pertemuan ke 6 dan 7 biasanya dilakukan 1 dan 2 bulan setelah kelahiran.
Nutrisi
Ibarat membangun rumah, maka nutrisi berperan seperti bahan bangunan yang dibutuhkan. Kehamilan juga ibarat membangun rumah. Rumah dapat sangat sederhana, rapuh dan kusam, dan dapat pula kokoh, megah dan indah. Cetak biru rumah tidak bisa di modifikasi, karena itu sudah ada, jikalau ingin memperbaiki cetak biru maka diperlukan sampai 7 sampai generasi. Rumah akan kokoh, megah dan indah jika bahan yang dipakai untuk membangunnya adalah kualitas yang terbaik. Dari paparan tersebut kehamilan dapat diibaratkan seperti membangun rumah, sedangkan menyusui adalah finishing (tahap penyelesaian), yang disertai dengan mengisi perabotan, membuat pagar dan landscapenya (lingkungan) sehingga rumah itu menjadi kokoh, megah, dan indah. Ibu sebaiknya menyadari bahwa seyogyanya kehamilan dan menyusui dipersiapkan sejak prakonsepsi.
Pada kehamilan akan terjadi proses inflamasi, radikal bebas, resistensi insulin dan obesitas fisiologis selain proses tumbuh dan kembang serta maturasi janin. Proses maturasi ini akan berlanjut terus pada masa anak, remaja dan dewasa dimana nutrisi selalu ikut berperan.
Prinsip utama dalam menyiapkan kehamilan dan menyusui di bidang nutrisi adalah mengkonsumsi makanan dan minuman dengan variasi/jenis bahannya sebanyak mungkin dalam jumlah cukup. Misalnya karbohidrat jangan terfokus pada nasi, tapi juga gandum, kentang, buah-buahan, sereal dan kacang-kacangan. Demikian pula protein, selalu berganti daging, ikan, telur, ayam, tahu tempe dll. Demikian pula lemak, berganti antara lemak nabati dan hewani. Dalam bahasa gizi agar diupayakan kecukupan campuran karbohidrat, asam amino esensial, lemak esensial, mineral dan vitamin serta air.
Setiap manusia memiliki kandungan (bioavailabilitas) nutrisi yang berbeda-beda. Oleh karenanya idealnya kandungan nutriendiperiksa agar bisa dilakukan koreksi. Tabel 1 menunjukkan kadar beberapa nutrien dan penanda ideal. Sedangkan Tabel 2 menunjukkan suplementasi yang perlu diberikan selama hamil dan menyusui sesuai rekomendasi Institute of Medicine.
Kesimpulan
Persiapan menyusui sebaiknya dilakukan sejak bayi belum dilahirkan. Persiapan anatomi, pemahaman dan motivasi ibu dan keluarga, serta nutrisi yang baik diperlukan untuk keberhasilan menyusui. Selain itu, idealnya tenaga kesehatan mempunyai tujuh kali kontak dengan ibu dan keluarganya untuk mendukung keberhasilan menyusui. Dua kontak pertama dilakukan antenatal berupa konseling menyusui, kontak ketiga segera setelah bayi dilahirkan, kontak keempat dalam 24 jam pertama setelah bayi lahir, kontak kelima saat bayi berusia 1 minggu, sedangkan dua kontak terakhir dilakukan saat bayi berusia sekitar 1 dan 2 bulan.
Sumber : Buku Indonesia Menyusui
Penulis : Noroyono Wibowo