Peringatan Hari Anak Nasional dan HUT Ikatan Dokter Anak Indonesia ke-64

Senin, 23 Juli 2018, telah diselenggarakan acara peringatan Hari Anak Nasional yang bertemakan "Berbakti untuk Anak Indonesia Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat (GENIUS), Tumbuh Kembang Optimal". Acara ini sekaligus memperingati HUT IDAI ke-64 dan pencanangan bulan tumbuh kembang di kalangan dokter anak Indonesia. Acara dibuka dengan sambutan oleh Prof. Dr. Munar Lubis, Sp.A(K) sebagai ketua IDAI cabang Sumatera Utara; DR. Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K) sebagai ketua PP IDAI; dan Drs. Agustama, Apt, M.Kes sebagai Kepala Dinas Kesehatan provinsi Sumatera Utara.

Acara ini juga diikuti oleh 4 cabang IDAI, yaitu IDAI cabang Banten, IDAI cabang NTT, IDAI cabang Bengkulu, dan IDAI cabang Sulawesi Utara melalui teleconference dan live streaming. Pada acara ini juga dilakukan Launching Aplikasi PrimaKu untuk orangtua dan Aplikasi PrimaPro untuk tenaga kesehatan profesional (dokter anak) yang dibawakan oleh DR. Dr. Antonius H. Pudjiadi, Sp.A(K) dan Dr. Catharine M. Sambo, Sp.A. Aplikasi ini dapat digunakan untuk memantau tumbuh kembang anak secara berkala, dengan ini diharapkan gangguan tumbuh kembang dapat dideteksi sejak dini.

Pada hari yang sama juga dilaksanakan seminar dan pelatihan Advokasi untuk Kampanye Imunisasi MR Fase II dan Surveilans PD3I dan seminar media yang dihadiri oleh lebih dari 20 Media Lokal termasuk Blogger. Pada seminar media ini DR. Dr. Aman B. Pulungan, Sp.A(K), FAAP memaparkan bahwa kampanye ini bertujuan untuk pemerataan Imunisasi MR, terutama di luar pulau Jawa. Acara yang bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan WHO ini juga dilakukan di 13 Kota lainnya yaitu, Lampung, Makassar, Pekanbaru, Aceh, Padang, Palembang, Manado, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, NTT, NTB, dan Papua.

Prof. DR. Dr. Syahril Pasaribu, Sp.A(K), DTM&H, MSc, CTM; Dr. Gertrudis Tandy, MKM; Prof. Dr. Munar Lubis. Sp.A(K); Dr. Gatot Irawan Sarosa; Dr. Triya Novita Dinihari; dan Dr. Fina H. Tams, MScIH juga berpartisipasi sebagai pembicara dan fasilitator pada pelatihan kali ini. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini angka kejadian MR (Measles-Rubella) di Indonesia dapat berkurang. 

 

 

 

 

Silahkan bagikan artikel ini jika menurut anda bermanfaat bagi oranglain.