Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian I)

TUJUAN imunisasi adalah melindungi seseorang atau sekelompok masyarakat terhadap penyakit tertentu, bahkan menghilangkan penyakit tertentu di dunia, seperti imunisasi cacar. Jika seseorang terlindungi dari suatu penyakit, kemungkinan terkena penyakit tersebut akan berkurang, sehingga pada akhirnya tercapailah tujuan akhir imunisasi, yaitu pemberantasan penyakit di dunia. Agar terlindungi dari penyakit tersebut, seseorang harus mempunyai kekebalan tubuh dengan cara membentuk zat anti penyakit (antibodi) dengan kadar tertentu yang disebut kadar protektif (kadar zat anti penyakit yang dapat melindungi).

Untuk mencapai kadar perlindungan tersebut, imunisasi harus diberikan sesuai jadwal yang telah ditentukan.  Jadwal imunisasi terbagi atas jadwal imunisasi dasar dan jadwal imunisasi ulangan. Ada yang cukup satu kali imunisasi, ada yang memerlukan beberapa kali imunisasi dan bahkan pada umur tertentu diperlukan ulangan imunisasi. Jadwal imunisasi tersebut dibuat berdasarkan rekomendasi WHO dan organisasi profesi yang berkecimpung dalam imunisasi setelah melalui uji klinis. Oleh karena itu, jika ada imunisasi yang belum diberikan sesuai jadwal yang seharusnya, atau imunisasi tertunda, imunisasi harus secepatnya diberikan atau dikejar.

mengejar-imunisasi ini fotooo

Masalah yang paling umum dijumpai dalam praktek sehari-hari adalah imunisasi yang tidak sesuai dengan jadwal, terlambat, tidak lengkap atau belum imunisasi. Pemberian imunisasi yang tidak sesuai jadwal atau belum lengkap tersebut bukan merupakan hambatan untuk melanjutkan imunisasi. Imunisasi yang telah diberikan sudah menghasilkan respon imunologis walaupun masih di bawah ambang kadar proteksi atau belum mencapai perlindungan untuk kurun waktu yang panjang (life long immunity)sehingga dokter tetap perlu melanjutkan dan melengkapi imunisasi (catch up immunization)  agar tercapai kadar perlindungan yang optimal.

Saat ini, angka kematian anak di Indonesia masih lebih tinggi dibandingkan Negara maju dan Negara di Asean lainnya. Sebanyak 28 persen kematian disebabkan oleh diare (54 persen diare pada balita disebabkan oleh infeksi rotavirus) dan 20 persen lainnya disebabkan oleh radang paru/pneumonia. Pneumonia dapat disebbkan oleh berbagai kuman patogen di antaranya kuman HiB dan Pneumokokus.

 

Imunisasi dibedakan sesuai dengan kelompok umur. (Tabel 1)

Pada bayi baru lahir hingga berusia 1 tahun, imunisasi dasar wajib dipenuhi untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit yang berbahaya pada awal masa anak. Saat anak berusia 1-4 tahun, imunisasi ulangan bertujuan untuk memperpanjang masa kekebalan imunisasi dasar tersebut. Masa ini juga berfungsi untuk melengkapu imunisasi yang belum lengkap (catch up immunization). Imunisasi diulang pada usia sekolah (5-12 tahun) dan usia remaja 13-18 tahun sambil melengkapi imunisasi. 

 

Tabel 1  Jenis Vaksin Sesuai Kelompok Umur

Kelompok Umur

Jenis Imunisasi

Lahir < 1 tahun

BCG, polio, hepatitis B, DPT, campak, HiB, pneumokokus, rotavirus

1 - 4 tahun

DPT, polio, MMR, tifoid, hepatitis A, varisela, influenza, HiB, pneumokokus

5 - 12 tahun

DPT, polio, campak, MMR, tifoid, Hepatitis A, varisela, influenza, pneumokokus

12 - 18 tahun

TT, hepatitis B, (MM)R, tifoid, hepatitis A, varisela, influenza, pneumokokus, HPV

Lansia

Influenza, pneumokokus

 

(Bersambung.....

Klik di sini untuk melihat bagian 2

Klik di sini untuk melihat bagian 3 

Klik di sini untuk melihat bagian 4

 

Penulis : Kusnandi Rusmil (Ikatan Dokter Anak Indonesia)

 

Catatan: Artikel pernah dimuat di harian Kompas, kolom Klasika, tanggal 12 April 2015

 

Silahkan bagikan artikel ini jika menurut anda bermanfaat bagi oranglain.