MASA remaja adalah masa ketika kesadaran seorang anak akan perubahan tubuhnya menjadi lebih dominan.Remaja dapat menghabiskan waktu berjam- jam di depan kaca pada usia belasan dibandingkan pada usia lain selama hidupnya. Perubahan fisik terjadi sangat cepat sehingga para remaja dapat melihat adanya perubahan besar setiap saat dan membuat refleksi gambaran dirinya. Fenomena ini dapat memberikan gambaran efek kesenangan maupun meresahkan. Kebahagiaan terhadap terjadinya pertumbuhan dan pematangan fungsi tubuh disertai juga dengan perasaan cemas. Pada akhirnya mulai timbul ketakutan terhadap kesehatan dan penyakit, meski pada kenyataannya penyakit pada masa remaja terbilang jarang.
Saat ini, pemahaman akan pencegahan kanker dan penurunan angka kematian akibat kanker sudah sangat baik. Deteksi dini merupakan faktor kunci untuk mencegahnya. Tanda awal gangguan yang terdeteksi sejak dini dapat mengarah pada diagnosis dan pengobatan yang juga lebih dini sehingga kematian dapat dicegah. Upaya menurunkan angka kematian akibat kanker payudara dan testis diperlukan langkah diagnosis awal. Langkah diagnosis ini dapat dilakukan sejak anak menginjak pubertas Para ahli di Amerika Serikat membuat rekomendasi untuk anak remaja putri melakukan pemeriksaan payudara mandiri dan remaja putra melakukan pemeriksaan testis.
Dengan dilakukannya deteksi dini, diharapkan dapat tercapainya respons terapi dengan baik dan remaja tetap dalam kondisi kesehatan yang optimal. Laporan terbaru di Amerika Serikat, Goldenring menunjukkan 87 persen sampel atlet remaja pria tidak waspada terhadap risiko terjadinya kanker testis. Hanya 6 persen yang melakukan pemeriksaan testis mandiri secara teratur. Berbeda dengan atlet putri, lebih dari 60 persen telah memikirkan untuk melakukan pemeriksaan payudara mandiri dan lebih dari sepertiga telah melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri dan teratur. Dengan demikian, sebaiknya semua remaja melakukan pemeriksaan mandiri. Cara pemeriksaan mandiri dapat ditanyakan pada saat kunjungan rutin ke tempat prakter dokter spesialis anak.
Pemeriksaan Payudara Mandiri
Kanker payudara jarang terjadi pada usia di bawah 35 tahun. Meskipun demikian, kanker payudara pernah dilaporkan terjadi pada masa anak dan remaja, meski angka kejadiannya kecil. Tumor payudara terbanyak pada remaja di Amerika merupakan tumor jinak fibroadenoma, berkisar 81,4 persen dari semua massa payudara yang dinsisi pada 51 remaja putri yang kemudian dipantau perkembangannya selama 8 tahun. Pada pemeriksaan ini tidak ditemukan keganasan sehingga direkomendasikan untuk remaja putri melakukan pemeriksaan payudara mandiri. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu mereka mengenal karakteristik payudara masing- masing sehingga mampu mengenali setiap penyimpangan yang terjadi, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap kanker payudara saat memasuki usia berisiko. Prosedur pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan yang sederhana,murah, dan terbukti dapat dilakukan sesering mungkin sesuai keinginan.
Pemeriksaan payudara mandiri sebaiknya dilakukan sedikitnya satu kali dalam sebulan sehingga remaja putri sangat memahami karakteristik baik bentuk, ukuran, dan perabaaannya sendiri. Pemeriksaan payudara mandiri ini dapat memantau perubahan payudara dari bulan ke bulan sehingga memudahkan deteksi apabila terjadi perubahan dari keadaan normalnya. Waktu terbaik melakukan pemeriksaan payudara mandiri adalah 2-3 hari setelah akhir menstruasi , ketika konsistensi payudara sudah mulai lembut.(bersambung).
Klik di sini untuk melihat bagian 2
Penulis: Yudianita KesumaIkatan Dokter Anak Indonesia
Artikel sudah pernah di muat diharian Kompas, Kolom Klasika, tanggal 6 September 2015